Rabu, 03 April 2013

Pendapatan Nasional



Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam suatu periode biasanya dalam satu tahun. Salah satu indikator telah terjadinya alokasi yang efisien secara makro adalah nilai output nasional yang dihasilkan oleh sebuah perekonomian suatu negara dalam periode tertentu. Besarnya output nasional dapat menunjukkan beberapa hal penting dalam sebuah perekonomian, yaitu :
  • Besarnya output nasional merupakan gambaran awal tentang seberapa efisien sumber daya yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang ada dalam perekonomian.
  • Besarnya output nasional merupakan sebuah alat ukur produktivitas dan tingkat kemakmuran suatu negara.
  • Besarnya output nasional merupakan gambaran tentang masalah-masalah struktural yang dihadapi perekonomian.
Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya (Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product / GNP) yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.
Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional :
  • Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor. Pendapatan nasional merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara.
  • Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
  • Produk Nasional Neto (NNP)
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang modal / penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
  • Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah.
  • Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh : pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan) dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).
  • Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu :
  • Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
  • Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
  • Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X − M)
Selain bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode, perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa. Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya.
Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi :
  • Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.
Konsumsi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional. Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.
  • Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
  • Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.
Terdapat tiga cara yang dapat digunakan untuk menghitung pendapatan nasional, yaitu :
  • Metode Pengeluaran
Metode ini banyak digunakan di negara-negara maju. Cara pehitungannya adalah dengan membagi sektor perekonomian menjadi beberapa sektor produksi.
  • Metode Pendapatan
Metode ini diperoleh dari pendapatan para pekerja, pendapatan dari usaha perseorangan, pendapatan dari sewa, bunga neto dan keuntungan perusahaan.
  • Metode Produksi
Metode ini diperoleh dengan menjumlahkan nilai tambah yang dibuat oleh sebuah perusahaan di berbagai jenis usaha.
Selain bertujuan untuk mengukur kesejahteraan suatu negara dan untuk mendapatkan data-data tentang pendapatan suatu negara, perhitungan pendapatan nasional suatu negara juga memiliki banyak tujuan antara lain untuk meneliti struktur perkonomian suatu negara.
Perhitungan Pendapatan Nasional
Ada 3 macam pendapatan perhitungan nasional :
  • Pendekatan hasil produksi (product approach)
  • Pendekatan pendapatan (income approach)
  • Pendekatan pengeluaran (expenditure approach() atau pendekatan penggunaan (end-use approach)
Cara perhitungan 1: mengumpulkan data tentang hasil akhir barang-barang dan jasa-jasa untuk suatu periode tertentu dari semua unit-unit produksi yang menghasilkan barang dan jasa tersebut.
Misalkan jumlah produk ke-1 ditandai Q1, produk ke-2,Q2 dst sampai produk ke n ditandai Qn, sedangkan untuk harga produk ke-1 ditandai P1, produk ke-2 P2 dst untuk produk ke n ditandai Pn, maka bentuk persamaan matematiknya :
NI=P1Q1 + P2Q2 +…+PnQn
Atau
NI=sigma P1 Q1
Cara perhitungan 2: Pengumpulan data pendapatan yang diperoleh oleh rumah tangga keluarga.
Cara perhitungan 3:Menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh keempat sektor dalam perekonomian (sektor konsumen, perusahaan, pemerintah dan sektor perdagangan luar negeri)
Pendapatan Nasional : dari harga biaya faktor ke harga pasar.
Kesamaan antara pendapatan nasional dengan produk nasional akan terjadi bila nilai pendapatan nasional dinyatakan atas dasar harga pasar, bukan atas dasar biaya faktor produksi. Perlu dicari penghubung antara pendapatan nasional atas biaya faktor produksi dengan pendapatan nasional atas dasar harga pasar.Berupa: transfer perusahaan, pajak tidak langsung, subsidi dan penyusutan.
Transfer Perusahaan
Meliputi: Semua pengeluaran perusahaan kepada sektor swasta dimana perusahaan tidak memperoleh balas jasa.
Contoh: bantuan perusahaan kepada lembaga-lembaga social/korban bencana alam, penghapusan piutang perusahaan.
Pajak Tidak Langsung
Penggolongan pajak (langsung dan tidak langsung) ditentukan oleh pengenaan beban pajak.
  • Pajak langsung (Wajib pajak menyerahkan / membayar pajak kepada pemerintah secara langsung)
Contoh : PBB

  • Pajak tidak langsung (Pembayaran pajak dapat dialihkan kepada pihak lain)
Contoh : pajak penjualan, cukai
Subsidi Perusahaan
Sebagai pengurang terhadap angka pendapatan nasional at factor cost untuk memperoleh angka pendapatan at market price. Penyusutan terhadap bangunan-bangunan, mesin-mesin dan perlengkapannya, kerusakan aktiva tetap perusahaan yang tidak terduga dalam perkiraan pendapatan nasional.
Beberapa Pengertian Mengenai Pendapatan Nasional
A.     Produk Domestik lawan Produk Nasional
GDP (Gros Domestic Product) atau Produk Domestik Bruto (PDB)
GNP (Gross National Product) atau Product Nasional Bruto (PNB)
NDP (Net Domestic Product)atau Produk Domestik Netto (PDN)
NNP (Net National Product) atau Produk Nasional Netto (PNN)
Produk Domestik Bruto (PDB)
Yaitu semua barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan dalam suatu Negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun)
Produk Nasional Bruto (PNB)
Yaitu semua barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh warga Negara dalam batas wilayah negaranya dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun)
PDB + pendapatan netto terhadap LN dari factor produksi = Produk Nasional Bruto
Pendapatan netto terhadap luar negeri dari faktor produksi :
Nilai imbalan terhadap penggunaan sumber-sumber daya WNI di Negara lain dikurangi dengan nilai imbalan terhadap penggunaan sumber-sumber daya WNA di Negara kita.
Dari Bruto ke Netto
NDP=GDP-D
NNP=GNP-D
In=Ie-D =>In:Investasi netto
Ib:Investasi bruto
Nilai Atas Dasar Harga yang Berlaku dan Nilai Atas Dasar Harga Konstan
Vnk=Vhb x IH tahun dasar /  IH tahun yang bersangkutan
Keterangan:
Vhk: nilai variable ekonomi atas dasar harga konstan
Vhb:nilai variable ekonomi atas dasar harga yang berlaku
IH:Indeks Harga
Rumus tersebut berlaku untuk semua variable-variabel ekonomi yang menyangkut kegiatan-kegiatan atau transaksi-transaksi ekonomi, seperti: produk nasional, pengeluaran konsumsi, pengeluaran investasi, pengeluaran pemerintah, pajak, ekspor, impor dsb.

KELANGKAAN


Pengertian Kelangkaan
Kelangkaan adalah suatu keadaan saat manusia ingin mengonsumsi jauh lebih banyak dari apa yang diproduksi atau suatu keadaan saat apa yang diinginkan manusia jauh lebih banyak dari yang tersedia.

Kelangkaan bukan berarti segalanya sulit diperoleh atau ditemukan. Kelangkaan juga dapat diartikan alat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan jumlahnya tidak seimbang dengan kebutuhan yang harus dipenuhi.

Kelangkaan mengandung dua pengertian :
a.       Alat pemenuhan kebutuhan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.
b.      Untuk mendapatkan alat pemuas kebutuhan memerlukan pengorbanan yang lain.

Masalah kelangkaan selalu dihadapi merupakan masalah bagaimana seseorang dapat memenuhi kebutuhan yang banyak dan beraneka ragam dengan alat pemuas yang terbatas. 

Dalam menghadapi masalah kelangkaan, ilmu ekonomi berperan penting karena masal ekonomi yang sebenarnya adalah bagaimana kita mampu menyeimbangkan antara keinginan yang tidak terbatas dan alat pemuas kebutuhan yang terbatas.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kelangkaan adalah suatu keadaan dimana kehidupan manusia yang tidak terbatas dihadapkan dengan alat pemuas yang terbatas.

Faktor Penyebab Kelangkaan
1.      Internal Factors
·         Sifat selalu tidak puas terhadap apa yang sudah dimiliki/dipuaskan.
·         Sifat tamak/serakah, yaitu menimbun kekayaan sebanyak-banyaknya.
·         Ketidakmampuan manusia dalam memproduksi/menguasai teknologi
·         Kebutuhan manusia yang terus meningkat
·         Pertambahan penduduk yang terus meningkat

  1. External Factors
·         Bencana alam
·         Perang
·         Wabah penyakit
·         Kebijakan pemerintah yang tidak tepat
·         Persedian sumber daya alam terbatas

INCOME (BONUS) 3I – NETWORK

Ajaklah keluarga, kerabat, teman dan kenalan untuk menabung di CAR dan dapatkan PASSIVE INCOME setiap bulan yang akan di transfer langsu...